Kejujuran hanya menyakitkan bagi dia yang telah mengabaikannya.Dalam
perkumpulan-perkumpulan yang tulus dan ikhlas, Anda bisa merasakan
keharuan atau kegelisahan - sesuai dengan tingkat pengabaian Anda
terhadap kejujuran.
Bila
Anda telah membiasakan diri dengan jalan-jalan yang tulus dan ikhlas,
Anda akan berbahagia menemukan diri Anda berada dalam pergaulan yang
jujur.
Tetapi bagi dia yang telah mengabaikan kejujuran - ada perasaan terbuang dan terendahkan yang menggeliat di dadanya.
Bila
kebaikan masih kuat di hatinya, dia akan mendekat dan memandikan
dirinya dengan air sejuk ketulusan dan keikhlasan yang sebetulnya telah
lama dirindukannya.
Tetapi bila hatinya telah kaku dengan kerak
penistaan atas kebutuhannya untuk menjadi pribadi yang mulia, dia akan
menyingkir dengan upaya keras untuk melupakan kebaikan yang telah
membuatnya gelisah.
Kejujuran adalah citra terbaik.Mulai
hari ini, perhatikanlah bahwa yang sebetulnya kita hormati adalah orang
jujur yang pandai, bukan orang pandai yang jujur. Karena, hormat kita
akan hilang bila terbukti seorang yang pandai itu - tidak jujur. Tetapi,
kekurangan apa pun pada pribadiyang jujur - tidak akan menghapus hormat
kita kepadanya, apalagi bila dia memiliki kelebihan yang penting bagi
kebaikan orang lain. Yang menghormati orang kaya yang tidak jujur -
selalu adalah orang yang mengharapkan pembagian dari harta yang tidak
jujur itu. Tetapi, orang miskin yang jujur, bahkan juga - yang kaya dan
jujur - selalu menerima aliran doa dari hati yang tak terhitung
jumlahnya.
Setiap hari, kita dihadapkan pada pilihan untuk mengutamakan kemampuan yang terhormat atau kekayaan yang cacat.Untuk
yang muda dan untuk anak-anak kita, pastikanlah bahwa Anda
mempengaruhkan pemilihan jalan-jalan kemampuan yang terhormat, karena di
sanalah tersedia kekayaan-kekayaan yang utuh.
Mudah sekali bagi sebagian dari kita untuk mengutamakan kekayaan yang catat, karena mereka tidak sabar.
Bila
ada harta yang bisa dicapai dengan ketidak-jujuran, itu berarti bahwa
sebenarnya ada harta yang juga bisa dicapai dengan kebaikan, bila saja
kita mau bersabar.
Maka, bersabarlah. Karena mungkin, lambatnya
kedatangan harta yang baik itu - adalah sebenarnya pemisah antara kita
yang baik dan mereka yang mencacatkan dirinya sendiri.
Hati yang jernih bisa mengerti bahwa kemampuan yang terhormat adalah sumber dari kekayaan yang mengharukan.
Perasaan damai bersama diri sendiri datang dari kejujuran kepada diri sendiri.Tidak
sedikit orang yang hidup dalam pengingkaran terhadap kerinduan asli
hati mereka - mengenai keleluasaan dan kebesaran hidup yang sebetulnya
mereka inginkan.
Lalu, dalam upaya untuk menenangkan diri, mereka
bernegosiasi dengan hati mereka sendiri - dengan harapan bahwa mereka
bisa membuat hati mereka sendiri lupa mengenai hak atas keberhasilan
mereka.
Anehnya, bila orang lain berupaya dengan tulus menyatakan
bahwa keberhasilan mereka adalah berkat ijin dari Yang Maha Mengabulkan;
mereka yang tidak jujur kepada diri sendiri itu – justru sibuk mencari
penjelasan mengapa kelemahan mereka, kelambatan mereka, dan bahkan
kegagalan mereka adalah hal-hal yang dipaksakan atas mereka oleh - entah
apa - yang berada di luar diri mereka.
Hormat kepada diri sendiri adalah pembentuk keberanian pribadi yang sebenarnya.Orang yang tidak jujur – ternyata - juga tidak menghormati orang yang tidak jujur.
Itu sebabnya, berhati-hatilah dalam berbicara dengan diriAnda sendiri - karena ia mungkin bisa salah mengerti.
Hati yang merasa terperdaya akan menjadi suara pertama yang meragukan kesungguhan kesungguhan Anda.
Dan
bahkan saat Anda berupaya memberanikan diri, hati Anda bisa berlari
tanpa malu berlindung di balik pemaafan diri, dan membiarkan badan Anda
kosong dan bergaung dalam menghadapi kesulitan.
Tidak ada orang yang bisa disebut berani bila hatinya menolak berdiri bersamanya.
Hati yang jujur menghasilkan tindakan-tindakan yang jujur.Hati
Anda tidak mungkin mengharapkan selain kekayaan yang dalam keutuhannya
tercerminkan senyum dari Yang Maha Kuasa. Karena, mengharapkan
keuntungan yang tidak jujur, adalah awal dari kerugian.
(Sumber: Mario Teguh -SUPERTALK RamakoFM- edisi Jumat 21 April 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar